KULINER INDONESIA
Sejuta kata makanan, tidak akan mengenyangkan.
Kamis, 19 Desember 2019
Senin, 16 Desember 2019
Learning simple present tense
hello everyone, so here I will explain the simple present tense. please listen to the following audio for more details.
Listen the audio
Listen the audio
Oposoft Video Editor
Audacity
Audacity adalah aplikasi pemberi efek suara yang terbaik yang pernah ada di dunia sumber terbuka. Aplikasi ini dibangun dengan pustaka WxWidgets sehingga dapat berjalan pada berbagai sistem operasi. Dengan Audacity, pengguna bisa mengoreksi berkas suara tertentu, atau sekadar menambahkan berbagai efek yang disediakan.
Paint 3D
Paint 3D, a refresh of Microsoft Paint, is one of several applications introduced with the Windows 10 Creators Update and one of several 3D modeling and printing applications introduced or improved with the Windows 10 Creators Update, along with View 3D, Windows Mixed Reality, Holograms, and 3D Builder. Developed by Microsoft's Lift London studio, Paint 3D incorporates features of the Microsoft Paint and 3D Builder applications to combine a lightweight hybrid 2D-3D editing experience that allows users to pull in a variety of shapes from the app, their personal computer, and Microsoft's OneDrive service.
Windows Movie Maker
Minggu, 24 November 2019
Pempek Palembang
Pempek
Pempek bisa dibilang sebagai icon kuliner Palembang. Pempek adalah makanan wajib yang harus dicoba dan dijadikan oleh oleh bila Anda berkunjung ke Palembang. Pempek dibuat dari daging ikan yang digiling halus kemudian dicampur dengan tepung kanji. Daging ikan yang digunakan bisa dari ikan belida, ikan gabus, ikan tenggiri dan banyak ikan lainnya.Teman santapan pempek adalah kuah saus bernama cuko alias cuka. Cuko adalah kuah berwarna hitam kecoklatan yang dibuat dari air, gula merah, cabai rawit, bawang putih dan garam. Cuko memiliki sensasi pedas yang akan menambah nikmat pempek. Pempek tidak hanya dapat ditemui di Palembang, namun juga di kota lain di Sumatera Selatan. Di daerah Palembang, pempek sendiri memiliki beberapa jenis bergantung dari kreatifitas pembuat pempek tersebut. Beberapa jenis pempek yang patut Anda tau seperti pempek kapal selam, pempek lenjer, pempek keriting, pempek kulit, pempek pistel, pempek lenggang, pempek udang, pempek tahu dan banyak lainnya. Anda bisa menemukan pempek hampir di setiap sudut Kota Palembang.Bicara mengenai sejarah kuiner lezat ini, pempek ini telah ada sejak abad ke 16, dimana saat itu Sultan Mahmud Badaruddin II sedang berkuasa. Di masa kesultanan Palembang itu, pempek disebut dengan kelesan. Kelesan adalah makanan adat yang akan ditemui di Rumah Limas yang memiliki sifat dan kegunaan tertentu. Makanan ini disebut dengan kelesan karena pempek di keles atau artinya tahan bila disimpan lama. Pempek pertama kali dibuat oleh orang asli Palembang namun dijual oleh pedagang Tionghoa yang memang saat itu sudah masuk ke Palembang. Di tahun 1916, pempek baru mulai di jajakan di kampung kampung, terutama di kawasan Masjid Agung dan Masjid Lama Palembang yang dikenal dengan kawasan keraton. Nama pempek sendiri berasal dari sebutan pembeli pempek pada penjualnya saat itu. Pembeli menyebut pedagang Tionghoa yang berjualan kelesan dengan sebutan empek. Banyak pembeli, khususnya anak muda Palembang memanggil penjual kelesan dengan sebutan ‘Pak, Empek, Mampir kesini’. Karena hal ini, nama pempek lebih populer dibanding kelesan dan dijadikan nama kuliner berbahan ikan ini sampai sekarang.
Ayam Betutu bali
Hallo fooders, Liburan ke Bali, menikmati berbagai objek wisata serta sejumlah tempat rekreasi lainnya maka acara jalan-jalan tour anda tersebut tidak bisa dipisahkan dengan wisata kuliner, memilih sejumlah tempat yang sesuai merasakan hidangan spesial dan berbeda yang menjadi ciri khas pulau Bali tentu akan menjadi hal yang istimewa pula. Dan makanan khas Bali yang paling populer dan hits bagi wisatawan domestik adalah masakan ayam betutu.
Makanan khas Bali ayam betutu ini memang menyuguhkan cita rasa ayam yang sangat gurih dan enak, cara memasaknya juga berbeda dan membutuhkan sedikit keahlian agar menghasilkan masakan yang sesuai dengan keinginan. Durasi memasak ayam tersebut juga lebih lama dibandingkan memasak daging ayam lainnya, ayam yang paling enak adalah jenis ayam kampung. Jika memang anda ingin menikmati kelezatan dari ayam betutu Bali ini ada restaurant atau warung makan tertentu yang menyediakan sajian makanan khas Bali ini.
Daging ayam memang memiliki banyak keistimewaan karena bisa diolah menjadi berbagai jenis olahan makanan, serat daging yang halus dengan tekstur sedang serta kandungan lemak yang minim terdapat pada luar daging sehingga cukup mudah untuk dipisahkan. Kandungan protein pada daging ayam memang cukup tinggi yang juga cukup mudah diserap oleh usus. Intinya daging ayam memiliki mutu gizi yang baik bagi tubuh.
Ayam Betutu – Makanan Khas Bali
Daging ayam bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan seperti ayam goreng, panggang, sate, sup termasuk masakan betutu yang diolah spesial dengan bumbu atau rempah-rempah tradisional, sehingga cita rasa ayam betutu ini memang sangat spesial di lidah. Ada berbagai cara mengolah ayam betutu khas Bali ini agar terasa lebih spesial, ada yang dikukus kemudian dibakar sehingga menghasilkan cita rasa lebih spesial, dengan bahan utama daging ayam utuh yang sudah dibersihkan. Jika ingin menambahkan sayur dibagian dalam perut ayam yang sudah dikeluarkan isi jeroannya, dimasukkan daun singkong dicampur juga dengan bumbu.
Sehingga bumbu dari ayam betutu tersebut tidak hanya meresap dari luar tetapi juga dari dalam, lama waktu memasak juga mempengaruhi empuk dan gurihnya hasil masakan ayam betutu yang dimasak. Saat penyajian, kuah atau sup dari kaldu ayam yang sudah dibumbui dengan rempah-rempah pilihan menambah cita rasanya lebih kuat dan terasa gurih di lidah, terkadang untuk selera pedas selain bumbu yang disertakan juga sambal tambahan disertakan, sehingga rasanya menjadi lebih sempurna dan istimewa. Sehingga kuliner khas Bali yang satu ini paling dicari dan populer saat ini, apalagi bagi warga lokal dan wisatawan domestik.
Ayam atau bebek betutu sendiri cara mengolahnya ada yang kering dengan cara dikukus sehingga tidak banyak mengandung air dan ada juga yang basah dengan cara direndam dan direbus sekalian dengan bumbu rempah-rempah khas Bali yang sudah dikombinasikan. Dimasak dengan durasi lebih lama sehingga nantinya daging yang dihasilkan benar-benar empuk dan lembut. Jika ingin selera pedas tentu disesuaikan dengan cabai yang digunakan.
Resep Masakan Ayam Betutu Bali
Ada berbagai cara memasak serta bumbu yang disertakan dalam pengolahan ayam betutu Bali ini, sehingga masakan menghasilkan cita rasa dengan keunikan dan kelezatan masing-masing. Banyak jenis bumbu dan cara setiap tempat tentu sedikit berbeda.
Memasak ayan betutu dengan cara mengukus, adapun bahan-bahan yang digunakan, pertama tentu ayam utuh seberat 1 kg, jika ingin menambah sayur siapkan 100 gram daun singkong yang sudah diperas dan di potong-potong. Bumbu dan rempah diantaranya 12 butir bawang merah, 4 siung bawang putih, 6 buah kemiri, 4 buah cabai merah, 5 buah cabai , 1 cm lengkuas kemudian kunyit, jahe, daun serai, ketumbar, kencur, pala, terasi dan garam secukupnya, bumbu ini dihaluskan dan ditambahkan minyak 3 sdm minyak goreng.
Setelah bumbu dihaluskan, lumuri permukaan daging ayam dengan merata dan masukkan daun singkong berikut bumbu yang sudah disediakan dan daging ayam dibungkus menggunakan daun pisang atau bisa dengan pelepah daun enau yang sudah dikeringkan agar bumbu yang dioleskan tidak jatuh, setelah siap, ayam dikukus dalam waktu cukup lama, selesai dikukus ayam diangkat berikut pembungkusnya kemudian dipanggang, sehingga menghasilkan ayam betutu kering, waktu masak ayam dengan cara ini butuh waktu sekitar 75 menit. Tetapi jika anda ayam betutu basah maka ayam atau bebek utuh yang digunakan direbus, berikut bumbu yang sudah disiapkan.
Nasi Liwet
hallo fooders..
kali ini kita akan membahas makanan yang berasal dari Jawa Tengah.
Makanan satu ini merupakan penyajian nasi tradisional yang sangat khas dari Solo, Jawa tengah. namanya adalah Nasi Liwet.
Apakah Nasi Liwet itu?
Nasi Liwet adalah makanan khas yang terbuat dari nasi yang dimasak dengan santan kelapa sehingga memiliki rasa yang gurih. Makanan ini merupakan salah satu makanan tradisional dari Solo, Jawa tengah. Walaupun terlihat sederhana, namun Nasi Liwet ini sangat gemari oleh masyarakat dan menjadi salah satu icon kuliner tradisional di kota Solo.
Nasi Liwet ini terbuat dari nasi yang di masak dengan air santan kelapa sehingga memiliki rasa yang gurih dan nikmat. Dalam proses pembuatannya, beras di bersihkan lalu dimasak bersama dengan santan dan sedikit air. Setelah beras lunak, kemudian di tanak hingga matang. Nasi Liwet ini hampir sama dengan Nasi Uduk, namun yang membedakan adalah penyajiannya.
Dalam penyajiannya Nasi Liwet ini biasanya disajikan dengan sayur labu siam, suwiran ayam, telur rebus dan kuah areh/ kumut. Sayur labu siam ini biasanya dimasak dengan kaldu ayam sehingga memberikan rasa khas. Sayur labu siam ini rasanya gurih dan sedikit pedas. Namun bagi anda yang tidak terlalu suka pedas, biasanya penjual juga menyediakan yang sedikit manis. Salah satu keunikan pada penyajian Nasi Liwet ini adalah kuah areh/kumut. Areh atau kumut ini adalah kuah kental yang terbuat dari santan yang di masak dengan cara khusus. Areh ini rasanya sangat gurih dan memiliki tekstur yang lembut sehingga memberikan sensasi yang khas saat kita menyantapnya.
Selain menu pada sajian tersebut, kita juga bisa menambahkan menu tambahan seperti tahu, tempe dan juga kerupuk. Bagi anda yang menyukai makanan pedas, kita juga bisa menambahkan sambal untuk penambah rasa. Makanan ini tetap cocok untuk kita nikmati kapanpun, seperti makan pagi, makan siang atau makan malam.
Nasi Liwet ini sangat mudah kita temukan di daerah Solo dan sekitarnya seperti daerah Keprabon, Solo atau Desa Duwet dan Menuran, Sukoharjo. Disana banyak warung lesehan yang menjajakan Nasi Liwet ini. Nah bagi anda yang berkunjung ke Solo, Jawa tengah. tentu kurang lengkap rasanya bila belum menikmati makanan tradisional satu ini.
Nah cukup sekian pengenalan tentang “Nasi Liwet Makanan Tradisional dari Solo, Jawa tengah”. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan anda tentang kuliner tradisional di indonesia.
Baca selengkapnya di artikel "Sejarah Nasi Liwet Solo: Makanan Khas Jawa Penolak Bala",
kali ini kita akan membahas makanan yang berasal dari Jawa Tengah.
Makanan satu ini merupakan penyajian nasi tradisional yang sangat khas dari Solo, Jawa tengah. namanya adalah Nasi Liwet.
Apakah Nasi Liwet itu?
Nasi Liwet adalah makanan khas yang terbuat dari nasi yang dimasak dengan santan kelapa sehingga memiliki rasa yang gurih. Makanan ini merupakan salah satu makanan tradisional dari Solo, Jawa tengah. Walaupun terlihat sederhana, namun Nasi Liwet ini sangat gemari oleh masyarakat dan menjadi salah satu icon kuliner tradisional di kota Solo.
Nasi Liwet ini terbuat dari nasi yang di masak dengan air santan kelapa sehingga memiliki rasa yang gurih dan nikmat. Dalam proses pembuatannya, beras di bersihkan lalu dimasak bersama dengan santan dan sedikit air. Setelah beras lunak, kemudian di tanak hingga matang. Nasi Liwet ini hampir sama dengan Nasi Uduk, namun yang membedakan adalah penyajiannya.
Dalam penyajiannya Nasi Liwet ini biasanya disajikan dengan sayur labu siam, suwiran ayam, telur rebus dan kuah areh/ kumut. Sayur labu siam ini biasanya dimasak dengan kaldu ayam sehingga memberikan rasa khas. Sayur labu siam ini rasanya gurih dan sedikit pedas. Namun bagi anda yang tidak terlalu suka pedas, biasanya penjual juga menyediakan yang sedikit manis. Salah satu keunikan pada penyajian Nasi Liwet ini adalah kuah areh/kumut. Areh atau kumut ini adalah kuah kental yang terbuat dari santan yang di masak dengan cara khusus. Areh ini rasanya sangat gurih dan memiliki tekstur yang lembut sehingga memberikan sensasi yang khas saat kita menyantapnya.
Selain menu pada sajian tersebut, kita juga bisa menambahkan menu tambahan seperti tahu, tempe dan juga kerupuk. Bagi anda yang menyukai makanan pedas, kita juga bisa menambahkan sambal untuk penambah rasa. Makanan ini tetap cocok untuk kita nikmati kapanpun, seperti makan pagi, makan siang atau makan malam.
Gambar : Nasi Liwet khas Solo |
Nah cukup sekian pengenalan tentang “Nasi Liwet Makanan Tradisional dari Solo, Jawa tengah”. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan anda tentang kuliner tradisional di indonesia.
Baca selengkapnya di artikel "Sejarah Nasi Liwet Solo: Makanan Khas Jawa Penolak Bala",
Riwayat Nasi Liwet Solo
Ada cerita lama mengenai sejarah nasi liwet asal Solo. Cara memasak nasi liwet bahkan tercatat dalam Serat Centhini (1814-1823) yang kemudian tersebar ke berbagai wilayah Nusantara. Maka tidak mengherankan jika nasi liwet juga dikenal di daerah-daerah lain. “Proses memasak liwet itu tertulis di Serat Centhini tahun 1819. Kalau produknya tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera, tergantung kearifan lokal masing-masing, beda-beda lauknya,” jelas peneliti Pusat Studi Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada (UGM), Murdijati Gardjito, dilansir KompasTravel. Murdijati Gardjito, dalam buku bertajuk Makanan Tradisional Indonesia Seri 2 (2017) yang disusun bersama Umar Santoso dan Eni Harmayani, juga mengungkapkan, nasi liwet adalah simbol penolak bala ketika terjadi bencana.
Oke fooders itulah beberapa informasi tentang nasi liwet yang berasal dari Jawa Tengah.
Senin, 18 November 2019
Rendang
SEJARAH RENDANG (makanan khas padang)
Hampir semua orang yang tinggal di Indonesia mengetahui apa itu rendang, mengingat banyaknya jumlah warung makanan Padang yang tersebar di seluruh Nusantara. Tapi apakah ada di antara kita yang tahu tentang sejarah masakan rendang ini? Rendang merupakan sebuah makanan tradisional dari daerah Sumatera Barat, tepatnya Minangkabau, yang terbuat dari daging sapi diselimuti dengan racikan bumbu yang pedas.
##
Kini rendang sudah terkenal di seluruh Indonesia bahkan kelezatannya sudah sampai ke dunia International. Hal ini terbukti dengan dinobatkannya rendang “Sumatera Barat”sebagai makanan paling lezat di dunia oleh survei yang dilakukan oleh CNN. Bahkan, Burger King pernah membuat Rendang Burger pada tahun 1987.
Asal-Usul Masakan rendang
Dari mana asal-usul masakan rendang? Catatan mengenai rendang sebagai kuliner tradisional Minang mulai ditulis secara massif pada awal abad ke-19.
Rendang atau randang adalah masakan daging bercita rasa pedas yang menggunakan campuran dari berbagai bumbu dan rempah-rempah. Masakan ini dihasilkan dari proses memasak yang dipanaskan berulang-ulang dengan santan kelapa. Proses memasaknya memakan waktu berjam-jam (biasanya sekitar empat jam) hingga kering dan berwarna hitam pekat. Dalam suhu ruangan, rendang dapat bertahan hingga berminggu-minggu. Rendang yang dimasak dalam waktu yang lebih singkat dan santannya belum mengering disebut kalio, berwarna coklat terang keemasan.
Rendang dapat ditemukan di Rumah Makan Padang di seluruh dunia. Masakan ini populer di kalangan masyarakat Indonesia dan negara-negara di Asia Tenggara, seperti Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina, dan Thailand. Di daerah asalnya, Minangkabau, rendang disajikan dalam berbagai upacara adat dan perhelatan istimewa. Meskipun rendang merupakan masakan tradisional Minangkabau secara umum, masing-masing daerah di Minangkabau memiliki teknik memasak dan penggunaan bumbu yang berbeda.
Pada tahun 2011, rendang dinobatkan sebagai hidangan peringkat pertama dalamdaftar World’s 50 Most Delicious Foods (50 Hidangan Terlezat Dunia) yang digelar oleh CNN International.
Rendang adalah masakan yang mengandung bumbu rempah yang kaya. Selain bahan dasar daging, rendang menggunakan santan kelapa (karambia), dan campuran dari berbagai bumbu khas yang dihaluskan di antaranya cabai (lado), serai, lengkuas, kunyit, jahe, bawang putih, bawang merah dan aneka bumbu lainnya yang biasanya disebut sebagai pemasak.
Keunikan rendang adalah penggunaan bumbu-bumbu alami, yang bersifat antiseptik dan membunuh bakteri patogen sehingga bersifat sebagai bahan pengawet alami. Bawang putih, bawang merah, jahe, dan lengkuas diketahui memiliki aktivitas antimikroba yang kuat. Tidak mengherankan jika rendang dapat disimpan satu minggu hingga empat minggu.
Proses memasak rendang asli dapat menghabiskan waktu berjam-jam (biasanya sekitar empat jam), karena itulah memasak rendang memerlukan waktu dan kesabaran. Potongan daging dimasak bersama bumbu dan santan dalam panas api yang tepat, diaduk pelan-pelan hingga santan dan bumbu terserap daging. Setelah mendidih, apinya dikecilkan dan terus diaduk hingga santan mengental dan menjadi kering.
Memasak rendang harus sabar dan telaten ditunggui, senantiasa dengan hati-hati dibolak-balik agar santan mengering dan bumbu terserap sempurna, tanpa menghanguskan atau menghancurkan daging. Proses memasak ini dikenal dalam seni kuliner modern dengan istilah ‘karamelisasi’. Karena menggunakan banyak jenis bumbu, rendang dikenal memiliki citarasa yang kompleks dan unik.
Dalam memasak daging berbumbu dalam kuah santan, jika ditinjau dari kandungan cairan santan, sebenarnya terdapat tiga tingkat tahapan, mulai dari yang terbasah berkuah hingga yang terkering: Gulai – Kalio – Rendang. Dari pengertian ini rendang sejati adalah rendang yang paling rendah kandungan cairannya. Akan tetapi secara umum dikenal ada dua macam jenis rendang: rendang kering dan basah.
Nah, karena rendang lebih kering, maka dia lebih awet dibandingkan dengan kari. Hingga kini, banyak yang gemar membawanya sebagai oleh-oleh atau bekal perjalanan jauh, misalnya naik haji atau ke luar negeri.
Makna Budaya Rendang :
Rendang memiliki posisi terhormat dalam budaya masyarakat Minangkabau. Rendang memiliki filosofi tersendiri bagi masyarakat Minang Sumatera Barat, yaitu musyawarah dan mufakat, yang berangkat dari empat bahan pokok yang melambangkan keutuhan masyarakat Minang, yaitu:
Dagiang (daging sapi), merupakan lambang dari “Niniak Mamak” (para pemimpin Suku adat)
Karambia (kelapa), merupakan lambang “Cadiak Pandai” (kaum Intelektual)
Lado (cabai), merupakan lambang “Alim Ulama” yang pedas, tegas untuk mengajarkan syariat agama
Pemasak (bumbu), merupakan lambang dari keseluruhan masyarakat Minangkabau.
Dalam tradisi Minangkabau, rendang adalah hidangan yang wajib disajikan dalam setiap perhelatan istimewa, seperti berbagai upacara adat Minangkabau, kenduri, atau menyambut tamu kehormatan.
Dalam tradisi Melayu, baik di Riau, Jambi, Medan atau Semenanjung Malaya, rendang adalah hidangan istimewa yang dihidangkan dalam kenduri khitanan, ulang tahun, pernikahan, barzanji, atau perhelatan keagamaan, seperti Idul Fitri dan Idul Qurban.
Penelusuran tentang sejarah rendang akan membawa kita ke salah satu daerah di Sumatera bagian barat, yaitu Minangkabau. Bagi masyarakat Minang, rendang sudah menjadi salah satu bagian dari kehidupan kuliner mereka sejak jaman nenek moyang mereka. Untuk sejarah kapan pertama kali rendang diciptakan sendiri, sayangnya tidak banyak bukti tertulis yang dapat ditemukan. Salah satu dugaan yang muncul di kalangan para peneliti adalah bahwa panganan ini telah muncul sejak orang Minang mengadakan acara adat mereka untuk pertama kalinya. Awal mula sejarah masakan rendang khas Padang ini terdengar dimana-mana mungkin terjadi karena seni memasak ini terus berkembang dari Riau, Mandailing, Jambi, bahkan hingga ke Negeri Sembilan yang merupakan negara bagian federasi Malaysia karena perantau Minang yang tinggal di sana.
Catatan tentang rendang sebagai makanan tradisional dari daerah Minangkabau ditemukan pada awal abad ke-19, namun Gusti Anan, seorang sejarawan dari Universitas Andalas di Padang memiliki dugaan bahwa rendang sudah mulai muncul sejak abad ke-16. Hal ini ia simpulkan dari catatan literatur abad ke-19 dimana tertulis bahwa masyarakat Minang darat sering bepergian menuju Selat Malaka hingga Singapura. Perjalanan tersebut mereka lalui dengan jalur air dan bisa memakan waktu kurang lebih sekitar satu bulan. Mengingat tidak adanya perkampungan di sepanjang perjalanan itu, para perantau ini pasti sudah menyiapkan bekal makanan yang akan tahan hingga waktu yang lama, dan makanan itu adalah rendang. Gusti juga menduga bahwa pembukaan kampung baru di pantai timur Sumatera hingga Singapura, Malaka, dan Malaysia oleh masyarakat Minang pada abad ke-16 juga sudah mengikutsertakan rendang sebagai makanan mereka karena perjalanan tersebut butuh waktu berbulan-bulan.
Selain dari catatan sejarah, sejarah masakan rendang khas Padang juga dapat ditemukan dalam catatan harian Kolonel Stuers yang pada tahun 1827 menulis tentang kuliner dan sastra. Di dalam catatan tersebut sering kali muncul secara implisit deskripsi kuliner yang diduga mengarah pada rendang dan tertulis istilah makanan yang dihitamkan dan dihanguskan. Hal ini, menurut Gusti, adalah salah satu metode pengawetan yang biasa dilakukan oleh masyarakat minang. Rendang sendiri berasal dari kata “merandang,” yaitu untuk memasak santan hingga kering secara perlahan hal ini cocok dengan rendang yang memang butuh waktu lama untuk dimasak hingga kuahnya kering.
Sejarah rendang juga tidak lepas dengan kedatangan orang-orang dari Arab dan India di kawasan pantai barat Sumatera. Dipercaya bahwa pada abad ke-14, sudah banyak orang-orang India yang tinggal di daerah Minang, dan bumbu serta rempah-rempah sudah diperkenalkan oleh orang-orang tersebut. Ada juga dugaan yang mengatakan bahwa masakan kari yang sudah menjadi makanan khas India dan diperkenalkan pada abad ke-15 di daerah Minang merupakan dasar dari rendang itu sendiri. Hal ini sangat mungkin mengingat adanya kontrak perdagangan dengan India pada masa itu. Ahli waris tahta kerajaan Paguruyung juga membuka adanya kemungkinan bahwa rendang merupakan kari yang diproses lebih lanjut. Yang membuatnya berbeda adalah rendang memiliki sifat yang lebih kering, sehingga bisa jauh lebih awet jika dibandingkan dengan kari.
Masakan rendang khas Padang tetap tidak mati hingga sekarang, bahkan menjadi semakin terkenal dengan menjamurnya warung makan Padang di setiap sudut kota di Nusantara. Meski dikenal dengan bentuknya yang terbuat dari daging, ternyata banyak juga variasi rendang lainnya seperti rendang ayam, bebek, hati, telur, paru, dan ikan tongkol. Selain itu ada juga rendang suir yang berasal dari Payakumbuh. Yang membedakan rendang suir dengan rendang biasa adalah daging ayam atau sapi yang digunakan, serat dagingnya akan disuir kecil-kecil.
Filosofi Di Balik Rendang
Makanan rendang khas Padang sebagai masakan tradisional memiliki posisi yang terhormat dalam hidup bermasyarakat di Minangkabau. Hal ini dikarenakan bahan-bahan pembuat rendang memiliki makna sendiri-sendiri. Bahan pertama yaitu dagiang atau daging sapi yang juga merupakan bahan utama melambangkan niniak mamak dan bundo kanduang, dimana mereka akan memberi kemakmuran pada anak pisang dan anak kemenakan. Bahan kedua adalah karambia atau kelapa, yang melambangkan kaum intelektual atau yang dalam bahasa Minang disebut Cadiak Pandai, dimana mereka merekatkan kebersamaan kelompok maupun individu. Yang ketiga adalah Lado atau sambal sebagai lambang alim ulama yang tegas dan pedas dalam mengajarkan agama. Bahan terakhir adalah pemasak atau bumbu, yang melambangkan setiap individu dimana masing-masing individu memiliki peran sendiri-sendiri untuk memajukan hidup berkelompok dan adalah unsur terpenting dalam hidup bermasyarakat masyarakat Minang.
Sate Padang
PADANG SEBAGAI ‘RUMAH’ SATE PADANG
Jangan pernah menyangsikan kota Padang sebagai salah satu destinasi ‘surga’ bagi penggemar wisata kuliner. Kota tempat saya dilahirkan dan dibesarkan hingga berusia cukup untuk pindah ke Jakarta ini, merupakan salah satu kota yang penuh dengan ragam masakan yang pantas dielu-elukan akibat selalu menggugah selera. Sebut saja rendang sebagai salah satu makanan Padang yang sudah mendunia itu, siapasihyang belum pernah coba? Hampir mustahil kanmasih ada yang menjawab belum. Hehehe.
Tapi Padang bukan hanya rendang,guys!Kuliner Padang juga menawarkan gulai otak sapi dan gulai tunjang yang membuat kita terlena akan kuah santannya yang lezat. Atau soto Padang dengan daging sapi kering, serta perkedel, kerupuk merah, dan kuah bening. Atau martabak kubang? Atau ayam pop? Wah, banyak banget dehmenu khas Padang yang bisa memanjakan lidah kita! Tinggal pilih aja, kamu lagi selera untuk makan yang mana. Sama halnya seperti saat ini saya memilih untuk mengulas tentang sate Padang.
SATE PADANG DAN SEKILAS SEJARAH
Berbeda dengan sate berbumbu kacang yang kita kenal kebanyakan di tanah Jawa, sate Padang ini justru memiliki kuah kental yang dibuat dari rebusan tepung beras, ditambah dengan beragam rempah-rempah seperti cabai merah, serai, jinten, ketumbar, jahe, lengkuas, kunyit, lada, dan lain-lain. Terkadang, ke dalam kuah sate ini juga ditambahkan kacang tanah, namun tak semata-mata membuatnya menjadi bumbu kacang.Daging yang digunakan bukanlahayam atau kambing, melainkan daging sapi atau daging kerbau. Tak jarang, kita juga bisa menemukan beberapa pilihan jeroan seperti lidah, usus, paru, atau jantung sapi. Untuk lebih nikmat disantap, biasanya sate Padang yang bercitarasa pedas ini ditaburi dengan bawang goreng, serta ditemani oleh ketupat atau kerupuk kulit khas Padang (kerupukjangek).
Hal yang menarik dari sate Padang ini adalah ternyata, ketika sate ini dipanggang, daging sapinya sebenarnya sudah matang dan sudah siap makan. Fakta yang sangat berbeda dengan sate Madura atau sate Tegal, di mana daging yang akan dipanggang masih sama sekali mentah.
Mengenai sejarah sate Padang sendiri, setelah menelusuri beberapa artikel terkaitdi internet, saya tak berhasil menemukan siapa sesungguhnya pencipta makanan simpel tapi mengenyangkan ini. Saya hanya mendapat keteranganbahwa sate Padang ini sudah ada sejak lama, dan pertama diketahui berasal dari daerah Padang Panjang. Kemudian, karena ada beberapa peziarah dan pemuda yang belajar mengaji ke Pariaman, maka terbawalah kuliner sate ini dari Padang Panjang menuju Pariaman. Menyesuaikan dengan karakteristik Pariaman, maka sate khas Padang Panjang ini mengalami beberapa sentuhan baru pada bumbunya. Sehingga, kelak sate Padang ini dikenal adatiga jenis yang ditentukan berdasarkan daerah asalnya, yakni Sate Padang Panjang, Sate Pariaman, dan Sate Padang Kota. Meski berbeda-beda penampilan, rasa, dan daerahnya, semua jenis sate ini secara umum tetap dikenal dengan sebutanSate Padang.
TIGA JENIS SATE PADANG
Sate Padang khas Padang Panjang terkenal dengan kuah kentalnya yang berwarna kuning. Hal ini disebabkan oleh bumbu dapur bernama kunyit yang mendominasi pengolahan kuah sate khas Padang Panjang. Sate jenis ini biasanya mengeluarkan aroma yang lebih kuat dan rempah-rempahnya jauh lebih terasa.
Sama sekali berbeda warna dengan sate Padang Panjang, sate Padang khas Pariaman justru memiliki kuah yang berwarna merah. Hal ini diperoleh dari campuran cabai merah yang lebih banyak, sehingga rasa dari sate khas Pariaman ini cenderung lebih pedas.
Sementara, untuk sate Padang Kota, kuahnya lebih terlihat kecokelatan. Banyak yang mengatakan bahwa sate berkuah cokelat ini merupakan peralihan atau perpaduan dari sate khas Padang Panjang dan sate khas Pariaman.
SATE PADANG JUGA BERGIZI
Terlepas dari mitos-mitos negatif tentangnya, daging sapi yang kerap digunakan di dalam seporsi makanan khas Minangkabauini diketahui memiliki kandungan gizi yang tidak sedikit,lho. Di dalam daging sapi yang kita konsumsi, sebetulnya terkandungprotein untuk menambah massa otot, zat besi untuk mencegah anemia, selenium dan zinc untuk meningkatkan kekebalan tubuh, vitamin B kompleks untuk meningkatkan konsentrasi dan daya ingat, Omega 3 untuk memelihara sistem saraf pusat, dan juga lemak sebagai sumber tenaga.
Meski lekat dengan kolesterol dan isu-isu tidak sehat lainnya, selama daging sapi atau Sate Padang dinikmati dalam porsi yang tidak berlebihan, niscaya kandungan gizinya akan bermanfaat maksimal untuk tubuh kalian kok! Hehe, jadi walaupun Sate Padang ininagiiiiiih banget, jangan sampai kelewat rakus memakannya ya! Hahaha.
Aroma rempah yang kuat, serta cita rasa pedas sedap yang menggoyang lidah, telah terbukti ampuh menjadikan Sate Padang sebagai kuliner juara sepanjang masa. Tak hanya dinikmati oleh masyarakat Minang saja, Sate Padang juga berhasil menggugah selera para penjelajah kuliner mancanegara. Untuk itu, sebagai orang Indonesia, seharusnya kita bangga telah memiliki harta yang berharga seperti Sate Padang yang membanggakan nusantara!
PADANG SEBAGAI ‘RUMAH’ SATE PADANG
Jangan pernah menyangsikan kota Padang sebagai salah satu destinasi ‘surga’ bagi penggemar wisata kuliner. Kota tempat saya dilahirkan dan dibesarkan hingga berusia cukup untuk pindah ke Jakarta ini, merupakan salah satu kota yang penuh dengan ragam masakan yang pantas dielu-elukan akibat selalu menggugah selera. Sebut saja rendang sebagai salah satu makanan Padang yang sudah mendunia itu, siapasihyang belum pernah coba? Hampir mustahil kanmasih ada yang menjawab belum. Hehehe.
Tapi Padang bukan hanya rendang,guys!Kuliner Padang juga menawarkan gulai otak sapi dan gulai tunjang yang membuat kita terlena akan kuah santannya yang lezat. Atau soto Padang dengan daging sapi kering, serta perkedel, kerupuk merah, dan kuah bening. Atau martabak kubang? Atau ayam pop? Wah, banyak banget dehmenu khas Padang yang bisa memanjakan lidah kita! Tinggal pilih aja, kamu lagi selera untuk makan yang mana. Sama halnya seperti saat ini saya memilih untuk mengulas tentang sate Padang.
SATE PADANG DAN SEKILAS SEJARAH
Berbeda dengan sate berbumbu kacang yang kita kenal kebanyakan di tanah Jawa, sate Padang ini justru memiliki kuah kental yang dibuat dari rebusan tepung beras, ditambah dengan beragam rempah-rempah seperti cabai merah, serai, jinten, ketumbar, jahe, lengkuas, kunyit, lada, dan lain-lain. Terkadang, ke dalam kuah sate ini juga ditambahkan kacang tanah, namun tak semata-mata membuatnya menjadi bumbu kacang.Daging yang digunakan bukanlahayam atau kambing, melainkan daging sapi atau daging kerbau. Tak jarang, kita juga bisa menemukan beberapa pilihan jeroan seperti lidah, usus, paru, atau jantung sapi. Untuk lebih nikmat disantap, biasanya sate Padang yang bercitarasa pedas ini ditaburi dengan bawang goreng, serta ditemani oleh ketupat atau kerupuk kulit khas Padang (kerupukjangek).
Hal yang menarik dari sate Padang ini adalah ternyata, ketika sate ini dipanggang, daging sapinya sebenarnya sudah matang dan sudah siap makan. Fakta yang sangat berbeda dengan sate Madura atau sate Tegal, di mana daging yang akan dipanggang masih sama sekali mentah.
Mengenai sejarah sate Padang sendiri, setelah menelusuri beberapa artikel terkaitdi internet, saya tak berhasil menemukan siapa sesungguhnya pencipta makanan simpel tapi mengenyangkan ini. Saya hanya mendapat keteranganbahwa sate Padang ini sudah ada sejak lama, dan pertama diketahui berasal dari daerah Padang Panjang. Kemudian, karena ada beberapa peziarah dan pemuda yang belajar mengaji ke Pariaman, maka terbawalah kuliner sate ini dari Padang Panjang menuju Pariaman. Menyesuaikan dengan karakteristik Pariaman, maka sate khas Padang Panjang ini mengalami beberapa sentuhan baru pada bumbunya. Sehingga, kelak sate Padang ini dikenal adatiga jenis yang ditentukan berdasarkan daerah asalnya, yakni Sate Padang Panjang, Sate Pariaman, dan Sate Padang Kota. Meski berbeda-beda penampilan, rasa, dan daerahnya, semua jenis sate ini secara umum tetap dikenal dengan sebutanSate Padang.
TIGA JENIS SATE PADANG
Sate Padang khas Padang Panjang terkenal dengan kuah kentalnya yang berwarna kuning. Hal ini disebabkan oleh bumbu dapur bernama kunyit yang mendominasi pengolahan kuah sate khas Padang Panjang. Sate jenis ini biasanya mengeluarkan aroma yang lebih kuat dan rempah-rempahnya jauh lebih terasa.
Sama sekali berbeda warna dengan sate Padang Panjang, sate Padang khas Pariaman justru memiliki kuah yang berwarna merah. Hal ini diperoleh dari campuran cabai merah yang lebih banyak, sehingga rasa dari sate khas Pariaman ini cenderung lebih pedas.
Sementara, untuk sate Padang Kota, kuahnya lebih terlihat kecokelatan. Banyak yang mengatakan bahwa sate berkuah cokelat ini merupakan peralihan atau perpaduan dari sate khas Padang Panjang dan sate khas Pariaman.
SATE PADANG JUGA BERGIZI
Terlepas dari mitos-mitos negatif tentangnya, daging sapi yang kerap digunakan di dalam seporsi makanan khas Minangkabauini diketahui memiliki kandungan gizi yang tidak sedikit,lho. Di dalam daging sapi yang kita konsumsi, sebetulnya terkandungprotein untuk menambah massa otot, zat besi untuk mencegah anemia, selenium dan zinc untuk meningkatkan kekebalan tubuh, vitamin B kompleks untuk meningkatkan konsentrasi dan daya ingat, Omega 3 untuk memelihara sistem saraf pusat, dan juga lemak sebagai sumber tenaga.
Meski lekat dengan kolesterol dan isu-isu tidak sehat lainnya, selama daging sapi atau Sate Padang dinikmati dalam porsi yang tidak berlebihan, niscaya kandungan gizinya akan bermanfaat maksimal untuk tubuh kalian kok! Hehe, jadi walaupun Sate Padang ininagiiiiiih banget, jangan sampai kelewat rakus memakannya ya! Hahaha.
Aroma rempah yang kuat, serta cita rasa pedas sedap yang menggoyang lidah, telah terbukti ampuh menjadikan Sate Padang sebagai kuliner juara sepanjang masa. Tak hanya dinikmati oleh masyarakat Minang saja, Sate Padang juga berhasil menggugah selera para penjelajah kuliner mancanegara. Untuk itu, sebagai orang Indonesia, seharusnya kita bangga telah memiliki harta yang berharga seperti Sate Padang yang membanggakan nusantara!
Langganan:
Postingan (Atom)
Watch my video
-
Watch my video
-
hallo fooders.. kali ini kita akan membahas makanan yang berasal dari Jawa Tengah. Makanan satu ini merupakan penyajian nasi tradisional ya...