PADANG SEBAGAI ‘RUMAH’ SATE PADANG
Jangan pernah menyangsikan kota Padang sebagai salah satu destinasi ‘surga’ bagi penggemar wisata kuliner. Kota tempat saya dilahirkan dan dibesarkan hingga berusia cukup untuk pindah ke Jakarta ini, merupakan salah satu kota yang penuh dengan ragam masakan yang pantas dielu-elukan akibat selalu menggugah selera. Sebut saja rendang sebagai salah satu makanan Padang yang sudah mendunia itu, siapasihyang belum pernah coba? Hampir mustahil kanmasih ada yang menjawab belum. Hehehe.
Tapi Padang bukan hanya rendang,guys!Kuliner Padang juga menawarkan gulai otak sapi dan gulai tunjang yang membuat kita terlena akan kuah santannya yang lezat. Atau soto Padang dengan daging sapi kering, serta perkedel, kerupuk merah, dan kuah bening. Atau martabak kubang? Atau ayam pop? Wah, banyak banget dehmenu khas Padang yang bisa memanjakan lidah kita! Tinggal pilih aja, kamu lagi selera untuk makan yang mana. Sama halnya seperti saat ini saya memilih untuk mengulas tentang sate Padang.
SATE PADANG DAN SEKILAS SEJARAH
Berbeda dengan sate berbumbu kacang yang kita kenal kebanyakan di tanah Jawa, sate Padang ini justru memiliki kuah kental yang dibuat dari rebusan tepung beras, ditambah dengan beragam rempah-rempah seperti cabai merah, serai, jinten, ketumbar, jahe, lengkuas, kunyit, lada, dan lain-lain. Terkadang, ke dalam kuah sate ini juga ditambahkan kacang tanah, namun tak semata-mata membuatnya menjadi bumbu kacang.Daging yang digunakan bukanlahayam atau kambing, melainkan daging sapi atau daging kerbau. Tak jarang, kita juga bisa menemukan beberapa pilihan jeroan seperti lidah, usus, paru, atau jantung sapi. Untuk lebih nikmat disantap, biasanya sate Padang yang bercitarasa pedas ini ditaburi dengan bawang goreng, serta ditemani oleh ketupat atau kerupuk kulit khas Padang (kerupukjangek).
Hal yang menarik dari sate Padang ini adalah ternyata, ketika sate ini dipanggang, daging sapinya sebenarnya sudah matang dan sudah siap makan. Fakta yang sangat berbeda dengan sate Madura atau sate Tegal, di mana daging yang akan dipanggang masih sama sekali mentah.
Mengenai sejarah sate Padang sendiri, setelah menelusuri beberapa artikel terkaitdi internet, saya tak berhasil menemukan siapa sesungguhnya pencipta makanan simpel tapi mengenyangkan ini. Saya hanya mendapat keteranganbahwa sate Padang ini sudah ada sejak lama, dan pertama diketahui berasal dari daerah Padang Panjang. Kemudian, karena ada beberapa peziarah dan pemuda yang belajar mengaji ke Pariaman, maka terbawalah kuliner sate ini dari Padang Panjang menuju Pariaman. Menyesuaikan dengan karakteristik Pariaman, maka sate khas Padang Panjang ini mengalami beberapa sentuhan baru pada bumbunya. Sehingga, kelak sate Padang ini dikenal adatiga jenis yang ditentukan berdasarkan daerah asalnya, yakni Sate Padang Panjang, Sate Pariaman, dan Sate Padang Kota. Meski berbeda-beda penampilan, rasa, dan daerahnya, semua jenis sate ini secara umum tetap dikenal dengan sebutanSate Padang.
TIGA JENIS SATE PADANG
Sate Padang khas Padang Panjang terkenal dengan kuah kentalnya yang berwarna kuning. Hal ini disebabkan oleh bumbu dapur bernama kunyit yang mendominasi pengolahan kuah sate khas Padang Panjang. Sate jenis ini biasanya mengeluarkan aroma yang lebih kuat dan rempah-rempahnya jauh lebih terasa.
Sama sekali berbeda warna dengan sate Padang Panjang, sate Padang khas Pariaman justru memiliki kuah yang berwarna merah. Hal ini diperoleh dari campuran cabai merah yang lebih banyak, sehingga rasa dari sate khas Pariaman ini cenderung lebih pedas.
Sementara, untuk sate Padang Kota, kuahnya lebih terlihat kecokelatan. Banyak yang mengatakan bahwa sate berkuah cokelat ini merupakan peralihan atau perpaduan dari sate khas Padang Panjang dan sate khas Pariaman.
SATE PADANG JUGA BERGIZI
Terlepas dari mitos-mitos negatif tentangnya, daging sapi yang kerap digunakan di dalam seporsi makanan khas Minangkabauini diketahui memiliki kandungan gizi yang tidak sedikit,lho. Di dalam daging sapi yang kita konsumsi, sebetulnya terkandungprotein untuk menambah massa otot, zat besi untuk mencegah anemia, selenium dan zinc untuk meningkatkan kekebalan tubuh, vitamin B kompleks untuk meningkatkan konsentrasi dan daya ingat, Omega 3 untuk memelihara sistem saraf pusat, dan juga lemak sebagai sumber tenaga.
Meski lekat dengan kolesterol dan isu-isu tidak sehat lainnya, selama daging sapi atau Sate Padang dinikmati dalam porsi yang tidak berlebihan, niscaya kandungan gizinya akan bermanfaat maksimal untuk tubuh kalian kok! Hehe, jadi walaupun Sate Padang ininagiiiiiih banget, jangan sampai kelewat rakus memakannya ya! Hahaha.
Aroma rempah yang kuat, serta cita rasa pedas sedap yang menggoyang lidah, telah terbukti ampuh menjadikan Sate Padang sebagai kuliner juara sepanjang masa. Tak hanya dinikmati oleh masyarakat Minang saja, Sate Padang juga berhasil menggugah selera para penjelajah kuliner mancanegara. Untuk itu, sebagai orang Indonesia, seharusnya kita bangga telah memiliki harta yang berharga seperti Sate Padang yang membanggakan nusantara!
PADANG SEBAGAI ‘RUMAH’ SATE PADANG
Jangan pernah menyangsikan kota Padang sebagai salah satu destinasi ‘surga’ bagi penggemar wisata kuliner. Kota tempat saya dilahirkan dan dibesarkan hingga berusia cukup untuk pindah ke Jakarta ini, merupakan salah satu kota yang penuh dengan ragam masakan yang pantas dielu-elukan akibat selalu menggugah selera. Sebut saja rendang sebagai salah satu makanan Padang yang sudah mendunia itu, siapasihyang belum pernah coba? Hampir mustahil kanmasih ada yang menjawab belum. Hehehe.
Tapi Padang bukan hanya rendang,guys!Kuliner Padang juga menawarkan gulai otak sapi dan gulai tunjang yang membuat kita terlena akan kuah santannya yang lezat. Atau soto Padang dengan daging sapi kering, serta perkedel, kerupuk merah, dan kuah bening. Atau martabak kubang? Atau ayam pop? Wah, banyak banget dehmenu khas Padang yang bisa memanjakan lidah kita! Tinggal pilih aja, kamu lagi selera untuk makan yang mana. Sama halnya seperti saat ini saya memilih untuk mengulas tentang sate Padang.
SATE PADANG DAN SEKILAS SEJARAH
Berbeda dengan sate berbumbu kacang yang kita kenal kebanyakan di tanah Jawa, sate Padang ini justru memiliki kuah kental yang dibuat dari rebusan tepung beras, ditambah dengan beragam rempah-rempah seperti cabai merah, serai, jinten, ketumbar, jahe, lengkuas, kunyit, lada, dan lain-lain. Terkadang, ke dalam kuah sate ini juga ditambahkan kacang tanah, namun tak semata-mata membuatnya menjadi bumbu kacang.Daging yang digunakan bukanlahayam atau kambing, melainkan daging sapi atau daging kerbau. Tak jarang, kita juga bisa menemukan beberapa pilihan jeroan seperti lidah, usus, paru, atau jantung sapi. Untuk lebih nikmat disantap, biasanya sate Padang yang bercitarasa pedas ini ditaburi dengan bawang goreng, serta ditemani oleh ketupat atau kerupuk kulit khas Padang (kerupukjangek).
Hal yang menarik dari sate Padang ini adalah ternyata, ketika sate ini dipanggang, daging sapinya sebenarnya sudah matang dan sudah siap makan. Fakta yang sangat berbeda dengan sate Madura atau sate Tegal, di mana daging yang akan dipanggang masih sama sekali mentah.
Mengenai sejarah sate Padang sendiri, setelah menelusuri beberapa artikel terkaitdi internet, saya tak berhasil menemukan siapa sesungguhnya pencipta makanan simpel tapi mengenyangkan ini. Saya hanya mendapat keteranganbahwa sate Padang ini sudah ada sejak lama, dan pertama diketahui berasal dari daerah Padang Panjang. Kemudian, karena ada beberapa peziarah dan pemuda yang belajar mengaji ke Pariaman, maka terbawalah kuliner sate ini dari Padang Panjang menuju Pariaman. Menyesuaikan dengan karakteristik Pariaman, maka sate khas Padang Panjang ini mengalami beberapa sentuhan baru pada bumbunya. Sehingga, kelak sate Padang ini dikenal adatiga jenis yang ditentukan berdasarkan daerah asalnya, yakni Sate Padang Panjang, Sate Pariaman, dan Sate Padang Kota. Meski berbeda-beda penampilan, rasa, dan daerahnya, semua jenis sate ini secara umum tetap dikenal dengan sebutanSate Padang.
TIGA JENIS SATE PADANG
Sate Padang khas Padang Panjang terkenal dengan kuah kentalnya yang berwarna kuning. Hal ini disebabkan oleh bumbu dapur bernama kunyit yang mendominasi pengolahan kuah sate khas Padang Panjang. Sate jenis ini biasanya mengeluarkan aroma yang lebih kuat dan rempah-rempahnya jauh lebih terasa.
Sama sekali berbeda warna dengan sate Padang Panjang, sate Padang khas Pariaman justru memiliki kuah yang berwarna merah. Hal ini diperoleh dari campuran cabai merah yang lebih banyak, sehingga rasa dari sate khas Pariaman ini cenderung lebih pedas.
Sementara, untuk sate Padang Kota, kuahnya lebih terlihat kecokelatan. Banyak yang mengatakan bahwa sate berkuah cokelat ini merupakan peralihan atau perpaduan dari sate khas Padang Panjang dan sate khas Pariaman.
SATE PADANG JUGA BERGIZI
Terlepas dari mitos-mitos negatif tentangnya, daging sapi yang kerap digunakan di dalam seporsi makanan khas Minangkabauini diketahui memiliki kandungan gizi yang tidak sedikit,lho. Di dalam daging sapi yang kita konsumsi, sebetulnya terkandungprotein untuk menambah massa otot, zat besi untuk mencegah anemia, selenium dan zinc untuk meningkatkan kekebalan tubuh, vitamin B kompleks untuk meningkatkan konsentrasi dan daya ingat, Omega 3 untuk memelihara sistem saraf pusat, dan juga lemak sebagai sumber tenaga.
Meski lekat dengan kolesterol dan isu-isu tidak sehat lainnya, selama daging sapi atau Sate Padang dinikmati dalam porsi yang tidak berlebihan, niscaya kandungan gizinya akan bermanfaat maksimal untuk tubuh kalian kok! Hehe, jadi walaupun Sate Padang ininagiiiiiih banget, jangan sampai kelewat rakus memakannya ya! Hahaha.
Aroma rempah yang kuat, serta cita rasa pedas sedap yang menggoyang lidah, telah terbukti ampuh menjadikan Sate Padang sebagai kuliner juara sepanjang masa. Tak hanya dinikmati oleh masyarakat Minang saja, Sate Padang juga berhasil menggugah selera para penjelajah kuliner mancanegara. Untuk itu, sebagai orang Indonesia, seharusnya kita bangga telah memiliki harta yang berharga seperti Sate Padang yang membanggakan nusantara!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar